Bukti cinta kita
kepada Rasulullah SAW. Ada banyak hal y ang akan
menambah kualitas cinta kita kepada Insan Utama i ni. Menurut saya, berikut di
antaranya:
1. Menjalankan
pesan-pesan dan ajaran Rasulullah SAW.
Ada
banyak pesan-pesan Rasulullah sebagai kecintaan Rasul kep ada umatnya, yang
terhimpun dalam berbagai hadis Nabi. Tentu
bukti kecintaan kita adalah dengan menjalankan pesan-pesan itu. Apal
agi pesan-pesan itu adalah hal-hal yang memang akan
menyelamatkan dan membahagiakan kita di dunia dan akhirat.
'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah
aku (Nabi), maka Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu' (QS 3:31)
2.Merindukan
bertemu Rasulullah SAW.
Kalau
kita mencintai gadis/pria, tentu kita selalu merindukan nya dan ingin bertemu
dengannya. Biarpun jauh, penuh rintangan, tentu
akan kita lakukan demi kecintaan kita kepadanya.
Begitu juga kecintaan kita kepada Rasul.
Kita belum pernah bertemu dengannya, namun kita sudah
merasakan nikmat karena mengikuti ajarannya.
Alangkah senangnya kita jika suatu saat bertemu dengannya. Tentu, kita
akan berupaya sekuat tenaga agar bisa berjumpa dengan
Rasul kekasih kita.
Suatu ketika salah seorang sahabat
Rasul menyatakan cintanya kepada Rasulullah SAW. Rasul menjawab:
'Anta ma'a man ahbabta' (engkau beserta orang
yang engkau cintai).
3. Memperbanyak
shalawat dan pujian untuk Nabi SAW
Bertolak
dari firman Allah SWT:
'Sesungguhnya
Allah dan para Malaikat bershalawat kepada Nabi . Wahai
orang-orang beriman, bershalawatlah kepadanya dan ucapkanlah
salam ..'
Maka
shalawat Nabi banyak diucapkan dimana-mana, paling tidak dalam shalat-shalat
kita. Kemudian para ulama menggubah berbagai
macam shalawat dan pujian sebagai ungkapan kecintaan kepada Nabi S AW.
Shalawat dan pujian inilah yang banyak dibacakan di bul
an maulid ini.
4. Mencintai
keluarga (ahlul bait) Nabi SAW
Dalam
Shahih Muslim, kitab hadis paling valid kedua setelah Bukhari, disebutkan p
esan Nabi SAW;
'Aku tinggalkan dua
bekal yang berharga (tsaqalain).
Pertama adalah Kitabullah, di dalamnya terdapat petunju k dan
cahaya. Laksanakanlah
Kitabullah itu dan berpega ng teguhlah kepadanya.
(Dan berpegang pula) pada Ah lul Baitku. Aku peringatkan kalian tentang
ahlul baitku (3x)'
Dalam
hadis lain:
'Aku tinggalkan dua
perkara yaitu Kitabullah dan keluargaku, keduanya
tidak akan berpisah hingga saat menemui ku di Telaga, maka perhatikanlah sikap
kalian terhadap mereka' (HR Ahmad, Nasa i, dan Tirmidzi)
Ibn
Hajar: dinamakan tsaqalain karena agungnya derajat keduanya.
Dalam
Al-Quran (42:23) disebutkan:
'A ku tidak meminta upah
kepadamu atas seruanku, kecuali kecintaan kepada kerabat (al-Qurba)'.
Ketika sahabat bertanya, siapakah Al-Qurba ?
Rasulullah menjawab: Ahlil baitku
Siapakah
Ahlul Bait Nabi SAW?
Nah, disini ada 2 kelompok besar dalam
menafsirkannya:
a. Kalangan Ahlus-SunahKalangan Ahlus-Sunah rata-rata memberi makna yang luas dan beragam, mulai dari Ali, Hasan, Husain dan keturunannya, hingga istri-i stri Nabi SAW, keluarga Ja'far, dan Keluarga Abas, serta Bani Abdul Muthalib dan Bani Hasyim.b. Kalangan SyiahKalangan syiah (mayoritas) hanya memberi makna Ahlul Bait kepada 12 Imam, yaitu Ali, Hasan, Husain, dan 9 keturunan Husain.
Baik
makna sempit atau luas, keduanya bermakna keluarga Nabi. Memang merekalah
merupakan salah satu tonggak Islam dal am sejarah.
Keluarga Nabi terkenal kesalihannya dan semangat dalam
menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, penyebar
mula-mula Islam di Indonesia adalah keluarga Nabi.
Kepada
para ahlil bait Nabi SAW inilah kita bershalawat dalam setiap shalat. 'Allahumma
shali 'ala Muhammad, wa aali Muhammad...'. Kepada
mereka pula kita seharusnya ci nta, hormat, dan mengikuti ajaran-ajarannya.
Tidak perlu takut kita mengungkapkan kecintaan kepada ahlul bait Nabi, karena
itu pesan Rasulullah SAW. Sehingga Imam Syafi'i berujar,
'Jika mencintai Ahl ul Bait disebut Rafidi (Syiah), ketahuilah bahwa saya
seorang Rafidi'.
5. Menjaga
nama baik Nabi SAW dan umatnya.
Kalau
kita mencintai seseorang tentu kita tidak rela jika ora ng tersebut dicaci
atau dijelek-jelekkan. Tetapi yang lebih tinggi lagi, kita berusaha
menjaga nama baik dengan menjadi t eladan yang
baik, sehingga kita ikut membawa nama baik orang yang kita cintai.
Begitu
juga kita, tentu harus membela Nabi SAW, jika ada oran g yang mencela Beliau.
Namun ada yang lebih tinggi, yai tu menunjukkan kepada
dunia bahwa umat Muhammad adalah umat yang mulia, berwib awa dan terhormat.
Kalaupun tidak seperti umat Islam terdahulu, minimal tidak menjadi umat yang
membawa nama buruk Nabi kita apalagi jika memalukan
nama Beliau.
Kita
tahu umat Islam terdahulu mampu merubah dari bangsa yang dilihat pun tidak
oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang
berdiri tegak, beradab bahkan menjadi puncak peradaban saat itu.
Kini kita mendapati umat Rasulullah tidak dalam
posisi mulia. Bangsa mayoritas muslim saat
ini identik dengan bangsa miskin, bodoh, t idak tertib, dan yang paling
memalukan... bangsa yang paling korup. Dari data
statistik, 90% orang miskin ada di Asia & Afrik a, banyak -kalau tidak
kebanyakan- dari mereka adalah Muslim.
Padahal
umat Islam terdahulu dikenal karena bersemangat baja, tertib, menjaga
kehormatan, membela orang-orang lemah dan miskin, menjunjung tinggi ilmu dan
menjaga kesucian diri dan harta. Kini harus kita akui bahwa kita harus
belajar dari bangsa-bangsa lain, dan terutama nilai-nilai dasar kita dan
contoh orang-orang terdahulu yang telah membawa nama
baik umat Muhammad SAW.
Kita
tentu senang dan bangga, jika Michael H Hart dalam buku yang terkenal
menjadikan Nabi Muhammad SAW dalam urutan teratas daftar orang-ora ng yang
paling berpengaruh dalam sejarah. Namun kita malu mendapati ban
gsa-bangsa muslim terbesar seperti Indonesia,
Pakistan, Ban glades adalah diantara bangsa-bangsa paling korup di dunia.
Kita tahu Rasulullah SAW adalah orang yang sangat cinta dan
concern dengan umatnya,
sehingga digambarkan Allah SWT:
'Sungguh
telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum k alian sendiri.
Ia merasakan beratnya penderitaan kalian, sangat
mendambakan (keimanan dan keselamatan) kalian, dan amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang beriman' (QS 9:128)
Begitu
cintanya Rasul terhadap umatnya sehingga konon diantara ucapan terakhir bel
iau adalah 'umatku... umatku..'.
Entah bagaimana wajah kita jika ketemu Rasulullah, dan
melaporkan 'Ya Rasulullah, kini umatmu sangat banyak, nomor 2 di dunia, lebih
dari 800 juta. Ne gara terbesar umatmu adalah Indonesia, lebih dari 180
juta Muslim... Hanya saja, maafkan ya Rasulullah, bangsa ini banyak yang
miskin, bodoh, tidak tertib, dan termasuk paling korup di dunia.....'.
Entah baga imana pula, perasaan Rasulullah Mulia mendengar ini....
6. Khatimah
Di bulan Maulid yang mulia ini, marilah
kita perdalam kecintaan kita kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi
Wa aalihi wa sal am.
Minimal dengan mendendangkan lagi shalawat di rumah-rumah kit a, bukan hanya
musik-musik dangdut atau Peterpan. Berikut
shalawat yang dulu sering kami senandungkan di langgar-langgar (di Jawa)
sebagai puji-pujian. Seiring gerakan modernisme, puji-pujian mulai
jarang terdengar...
Allahumma shali
wa salim 'alaa sayidina wa maulana
Muhammadin. Adada maa bi 'ilmillahi shalatan daimatan bi dawamim mulkillahi...
(Ya Allah sampaikan salawat
dan salam untuk junjungan kami Muhammad (dan
keluarganya), shalawat sebanyak ilmu Allah, selamanya dengan keabadian
kerajaan Allah.)
Mudah-mudahan
dengan pernyataan cinta kita kepada Rasulullah SAW ini.
Rasulullah menyahut : 'Engkau beserta orang yang
engkau cintai'.
Amien...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar